Sejarah Kesultanan Demak
Kesultanan Demak
Kesultanan Demak atau kerajaan Demak adalah kerajaan Islam Jawa yang berdiri pada akhir abad ke 15 di Demak. Sebelumnya Demak merupakan kadipanten yang tunduk pada Majapahit yang telah melemah saat itu dan melapaskan diri dari Majapahit.
Raden Patah yang merupakan pendiri kerajaan sekaligus menjadi raja pertama Kerajaan Demak yang berkuasa sejak 1478 hingga 1518.
![]() |
Mesjid Agung Demak |
10 Peninggalan kesultanan Demak :
1. Soko Tatal/Soko Guru
Soko tatal merupakan tiang utama penyangga kerangka atap masjid yang bersusun tiga.
Soko tatal berjumlah empat buah, yang masing-masing tingginya 1.630 cm dan menghadap pada empat penjuru mata angin.
Soko Guru yang berada di barat laut didirikan Sunan Bonang, di barat daya karya Sunan Gunung Jati, di bagian tenggara buatan Sunan Ampel, dan bagian timur laut adalah karya Sunan Kalijaga.
2. Surya Majapahit
Surya Majapahit adalah gambar hiasan segi delapan yang sangat populer pada masa Kerajaan Majapahit.
3. Soko Majapahit
Soko Majapahit adalah tiang berjumlah delapan buah yang berdiri di serambi Masjid Agung Demak.
4. Situs kolam Wudhu
Situs kolam Wudhu dibangun sejak awal berdirinya Mesjid Agung Demak sebagai tempat untuk berwudhu.
5. Pintu Bledeg
Pintu Bledeg adalah pintu hasil ciptaan Ki Ageng Selo pada zaman wali yang konon mampu menangkal petir.
6. Menara
Menara adalah bangun yang didirikan dengan konstruksi baja untuk digunakan sebagai tempat adzan.
7. Mihrab atau tempat pengimaman
Di dalam mihrab terdapat hiasan gambar bulus yang merupakan Prasasti Condo Sengkolo.
Selain itu, di depan mihrab sebelah kanan terdapat mimbar untuk khotbah.
8. Maksurah
Maksurah adalah artefak bangunan berukir peninggalan masa lampau yang memiliki nilai estetika.
Karya seni ini mendominasi keindahan ruang dalam Masjid Agung Demak.
Maksurah berukir tulisan arab yang intinya agar memuliakan ke-Esa-an Allah.
9. Dampar Kencana
Damapar Kencana adalah hadiah untuk Raden Patah dari Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit.
Dampar Kencana merupakan singgasana raja yang dijadikan mimbar khotbah di Mesjid Agung Demak, namun dampar Kencana tidak di gunakan lagin dan di simpan di museum Mesjid Agung Demak .
10. Pawestren
Pawestren adalah bangunan yang khusus dibuat untuk salat jamaah wanita.
Bangunan ini dibuat dengan menggunakan konstruksi kayu jati, dengan bentuk atap limasan berupa sirap (genteng dari kayu).
Komentar
Posting Komentar